Senin, 17 Oktober 2011

Menjadi Raja yang Memerintah Di Bumi

Ayat bacaan : Wahyu 20 : 6, Wahyu 22 : 5

Tuhan telah mengutus kita ( anak-anakNya ) untuk menjadi raja yang akan memerintah di bumi pada saat Kerajaan Seribu Tahun. Supaya menjadi raja yang diutus oleh Tuhan, kita harus menjadi garam dunia. Kita tidak bisa menjadi raja kalau kita hanya tidur dan duduk saja. Kita harus dekat dengan Tuhan, menjadi garam di tengah teman-teman. Supaya dapat menjadi garam kita harus:
1. Fokus : Kita harus fokus bahwa kita akan membagi berkat kepada orang lain.
2. Kita harus berhati-hati dengan konflik : Saat ada konflik kita harus selesaikan konflik itu.
3. Kita harus berhati-hati dengan ketidaktaatan : Karena seperti abraham yang tidak menaatin perintah Tuhan, 13 tahun Tuhan tidak berbicara kepada abraham.
4. Kita harus berhati-hati dengan kelemahan kita ( karakter kita ) : Kita harus menghilangkan karakter jelek kita.
5. Kita harus menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan. 

Minggu, 16 Oktober 2011

Anak Muda Harus Dibangkitkan dari Kematian

Ayat bacaan : Lukas 7 : 11-17 

Banyak orang yang mati dalam roh, memang jasmani mereka / tubuh mereka hidup tetapi roh mereka mati. Pada saat jasmani mereka mati roh mereka juga mati sedangkan kita harus pada saat jasmani kita mati. rohani kita dibangkitkan dan rohani kita hidup. Kita harus berkata-kata, kita harus membagikan dan memberitakan Firman Tuhan ( injil ). Kita harus berkata kepada teman-teman kita "Yesus itu jalan kebenaran". Kita harus meninggalkan dan jangan / dilarang melakukan hal-hal yang membuat kecanduan, misalnya : merokok, makan narkoba, minum bir / minuman berakohol. Itu sama saja merusak baik Allah karena tubuh kita adalah bait Allah. Kita tidak boleh hanya duduk diam dan mendengar Firman Tuhan tetapi berkata-katalah kepada temanmu, karena semakin banyak kamu berkata-kata kepada temanmu semakin banyak pula orang yang akan selamat dan masuk surga.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Lidah

Ayat bacaan : Amsal 18 : 21, Yakobus 3 : 1- 12, 1 Petrus 3 : 10, Matius 12 : 33-37


Hidup dan mati kita, masa depan kita tergantung dengan LIDAH. Kita harus berhati-hati dengan lidah kita, karena lidah kita biasa di pakai untuk mengatakan kata-kata yang kasar. Tetapi kita harus menggunakan lidah kita untuk mengatakan kata-kata yang membangun, menguatkan orang lain, menggunakan lidah dengan kata-kata yang baik. Maka kita harus menjinakan lidah kita supaya berkata-kata yang baik, yang benar, yang membangun orang lain supaya orang lain juga dapat menjadi semangat karena kita mengatakan kata-kata yang membangun. Lidah kita pun harus digunakan untuk memuji nama Tuhan, menyanyi bagi Tuhan, mengucapkan ucapan syukur bagi Tuhan. Tetapi bila kita tidak sengaja mengatakan hal-hal yang kotor atau kasar kita harus meminta maaf kepada Tuhan. Dan kita tidak boleh mengulanginya lagi.  

Jumat, 14 Oktober 2011

Hidup yang Mempunyai Tujuan

Ayat bacaan : Amsal 24 : 3-6

Bila kita hidup, kita harus mempunyai suatu tujuan. Janganlah kita sama seperti orang-orang dunia yang tidak mempunyai tujuan hidup ( hanya sekedar menjalankan hidup saja ) tetapi kita harus mempunyai suatu cita-cita, tujuan hidup sehingga kita bisa menjadi orang yang berhasil. Saat kita berhasil kita dapat memuliakan nama Tuhan dengan cara : membantu pembangunan, dapat melayani di gereja ( talenta yang kita miliki ). Tetapi saat kita mempunyai tujuan, jangan hanya sebatas mimpi tetapi harus diwujudkan sebagai taget hidup kita. Di mana kita berada kita harus mengingat target yang kita miliki dan kita harus mencapainya dengan sebaik mungkin. Karena tidak ada yang mustahin di mata Tuhan. NOTHING IS IMPOSSIBLE !